Jumat, 30 November 2012

Strategi pembelajaran


Strategi Writing in The Here and Now dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis

1.      Pengertian Strategi Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Secara umum, strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Menurut Noeng Muhadjir, strategi merupakan suatu penataan potensi dan sumber daya agar dapat efisien dalam memperoleh hasil sesuai yang direncanakan. Adapun menurut Yusufhadi Miarso, strategi adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar tertentu.
Selanjutnya, Kemp mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan mengutip pemikiran J.R. David, Wina Senjaya menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu: (1) exposition-discovery learning; dan (2) group-individual learning. Sementara, ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Untuk memperkaya pemahaman, Bunyamin mengemukakan bahwa strategi pembelajaran dalah suatu cara atau seperangkat cara atau jalan yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau murid dalam melakukan upaya terjadinya suatu perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara berkesinambungan.
 Melihat definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”, sedangkan metode adalah “a way in achieving something”. Jadi, metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian, suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, di antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
2.      Pengertian Strategi Writing in The Here and Now
Strategi menulis di sini dan saat ini (writing in the here and now) adalah sebuah strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami secara langsung. Menurut Melvin L. Silberman, strategi menulis pengalaman secara langsung atau di sini dan saat ini (writing in the here and now) adalah sebuah cara dramatis untuk meningkatkan perenungan secara mandiri dengan meminta siswa menuliskan laporan tindakan kala ini (present tense) tentang sebuah pengalaman yang mereka miliki (seakan itu terjadi di sini dan sekarang). Aktivitas ini memungkinkan siswa untuk memikirkan pengalaman yang mereka miliki.
3.      Prosedur dan Variasi Strategi Writing in The Here and Now
Melvin L. Silberman dan Nizar Ali menggambarkan bahwa prosedur dari strategi writing in the here and now adalah: Guru memilih jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh siswa, bisa berupa peristiwa masa lampau atau yang akan datang. Di antara contoh yang dapat diangkat adalah memandikan jenazah, melakukan ibadah haji, sahur pada bulan Ramadan, acara keluarga, hari pertama menjalani pekerjaan baru, dan pengalaman dengan seorang teman.
  1. Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan penulisan reflektif. Guru memberitahu mereka bahwa cara yang berharga untuk merefleksikan pengalaman adalah dengan menghidupkannya kembali untuk pertama kali di sini dan saat ini. Cara ini akan menimbulkan dampak yang lebih jelas dan lebih dramatis.
  2. Sediakan kertas putih untuk menulis. Ciptakan privasi dan suasana hening.
  3. Guru memerintahkan siswa untuk menulis, saat ini, tentang pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai awal pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka lakukan dan rasakan. Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-perasaan yang dihasilkannya.
  4. Guru memberikan waktu yang cukup untuk menulis. Jangan sampai siswa merasa terburu-buru. Bila sudah selesai, guru mengajak mereka untuk membacakan hasil refleksinya.
  5. Guru dan siswa mendiskusikan hasil refleksi dan tindakan-tindakan baru yang mungkin dilakukan di masa yang akan datang.
4.      Kelebihan dan Kekurangan Strategi Writing in The Here and Now
Kelebihan strategi writing in the here and now adalah:
  1. Melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa.
  2. Meningkatkan kreativitas siswa.
  3. Meningkatkan semangat dan kemampuan siswa dalam menulis.
  4. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pesan inti materi pelajaran.
  5. Menghubungkan materi pelajaran dengan realitas kehidupan.
Hal ini terkait dengan strategi pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang menyatakan bahwa belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan sekadar mengetahuinya. Sebab, pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.
Sementara, kekurangan strategi writing in the here and now adalah:
  1. Kesulitan bagi sebagian siswa yang merasa tidak mempunyai pengalaman yang terkait dengan materi pelajaran, juga bagi siswa yang memiliki kecerdasan linguistik rendah.
  2. Penggunaan waktu dalam kegiatan pembelajaran kurang efisien. Sebab, terkadang siswa banyak mengulur dan menunda pekerjaannya. Apalagi jika siswa belum terbiasa menulis dan menuangkan gagasan. Tentu saja hal ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
  3. Pendalaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran berkurang. Sebab, fokus yang ingin dibidik oleh strategi strategi writing in the here and now adalah pengalaman siswa dalam mengamalkan materi pelajaran, bukan materi pelajaran itu sendiri.
5.      Aplikasi Strategi Writing in The Here and Now dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis
Sebelum membahas lebih lanjut langkah-langkah mengaplikasikan strategi writing in the here and now dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis, terlebih dahulu penulis akan mengemukakan definisi pembelajaran Al-Qur’an Hadis itu sendiri. Pembelajaran Al-Qur’an Hadis adalah kegiatan belajar-mengajar yang melibatkan guru dan murid di bidang Al-Qur’an Hadis yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial, mata pelajaran Al-Qur’an Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadis, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, adalah sebagai berikut. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an dan hadis.
  1. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
  2. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah, terutama shalat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat atau ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.
Lantas bagaimanakah mengaplikasikan strategi writing in the here and now dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis? Berikut ini akan penulis kemukakan langkah-langkah praktis menerapkan strategi writing in the here and now dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Pilihlah tema yang ada dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis. Sebagai contoh, penulis mengambil tema “Kepedulian Sosial” yang mengkaji kandungan Surah al-Kautsar dan Surah al-Maa’uun. Dalam hal ini, penulis merujuk pada buku Paham Al-Qur’an dan Hadis untuk Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah karya T. Ibrahim dan H. Darsono.
  1. Jelaskan kepada siswa strategi writing in the here and now yang akan dipakai dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Guru memaparkan urgensi strategi ini dan memberitahu mereka bahwa cara yang berharga untuk merefleksikan pengalaman adalah mengenangnya atau menuliskannya untuk pertama kali di sini dan saat ini. Pengalaman yang dituliskan “di sini dan saat ini”, pengaruhnya lebih jelas dan lebih dramatik daripada pengalaman yang ditulis “di sana dan kemudian”.
  2. Berikanlah pengantar singkat tentang kandungan Surah al-Kautsar dan Surah al-Maa’uun yang berbicara tentang kepedulian sosial.
  3. Deskripsikan jenis pengalaman yang terkait dengan tema “Kepedulian Sosial” yang akan ditulis oleh siswa. Tentu ada banyak sekali pengalaman yang terkait dengan tema “Kepedulian Sosial”. Misalnya kegiatan bakti sosial ke panti asuhan, menolong teman yang tidak memiliki uang untuk membayar SPP, menjadi orang tua atau saudara asuh bagi teman yang putus sekolah, dan sebagainya.
  4. Berikanlah waktu dan kesempatan kepada siswa untuk mulai menulis tentang pengalaman yang telah dipilihnya. Sebaiknya siswa diberi waktu yang cukup agar mereka bisa bebas dan tenang dalam menuangkan pengalamannya di atas kertas. Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-perasaan yang dihasilkannya. Siswa juga bisa diberi kesempatan untuk menulis di mana saja, tidak hanya di dalam kelas. Hal yang terpenting adalah privacy dan kenyamanan siswa terjamin.
  5. Setelah siswa selesai menuliskan pengalamannya, ajaklah mereka untuk membacakan tulisannya secara bergiliran. Untuk menghemat waktu, bisa juga diambil beberapa sampel siswa, tidak usah seluruhnya.
  6. Kegiatan selanjutnya adalah mendiskusikan hasil refleksi mereka dan merumuskan beberapa tindakan atau rekomendasi yang bisa mereka lakukan di masa depan.
  7. Terakhir, guru menyimpulkan hasil diskusi dan merumuskan pesan inti Surah al-Kautsar dan Surah al-Maa’uun yang berbicara tentang kepedulian sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar